JUAL Tanah Strategis satu satunya dekat UGM yogyakarta

HOT SALE Tanah strategis dekat Kampus Ugm, Yogyakarta cocok Buat Kosan

Islam Tersebar Dengan Pedang?

Sering kita mendengar orang yang anti Islam mengatakan: “Islam tersebar dengan pedang“. Mendengar atau membaca perkataan ini, seluruh umat Islam Indonesia akan bertanya: “Apakah nenek moyang saya dulu masuk islam karena pedang (diperangi dan dipaksa)?“. Dan akan melanjutkan perkataannya: “Sepertinya orang yang mengatakan itu tidak pernah belajar sejarah, atau mungkin pelajaran sejarahnya dapatnya hanya nilai merah“. Islam tersebar dengan dakwah dan akhlak mulia Islam tersebar dengan akhlak, muamalah yang baik dan dakwah dengan cara yang baik. Sebagai bukti akan hal itu masuk Islamnya orang-orang Indonesia, Malaysia, Brunei, Thailand, dll semuanya adalah tanpa adanya pedang yang terhunus. Dan sekarang hal itu lebih tampak dengan jelas. Di saat alat-alat perang (yang dulu pedang dan sekarang adalah rudal cs) menjadi hal yang dibanggakan dunia barat, justru Islam menjadi agama yang paling cepat tersebarnya di Dunia, terutama dunia barat. Apakah Islam tersebar dengan pedang di Amerika dan Eropa sekarang? Semuanya telah tahu jawabannya. Peperangan yang pernah terjadi terhadap orang kafir Orang-orang yang mengatakan bahwa Islam tersebar dengan pedang mengatakan: “Bahwa bukti Islam tersebar dengan pedang adalah peperangan yang terjadi antara umat Islam dan non muslim”. Jawaban dari perkataan ini, mungkin saya rinci pada poin-poin berikut ini : Islam adalah sebuah Negara; pada masa itu terjadi perang antara Negara, maka Islam sebagai Negara akan terlibat di dalam perang itu. Karena kemungkinan di masa itu, diperangi atau memerangi. Umat manusia di masa itu berada di dalam penindasan dan kekejaman pemimpin-pemimpin mereka (yang kafir). Dan Islam adalah agama yang berasaskan keadilan dan menyebarkan rahmat bagi seluruh alam. Dan untuk menghilang kezaliman para pemimpin atas rakyat mereka, tiada cara lain kecuali dengan adanya peperangan. Apabila terjadi peperangan dan umat Islam memenangi peperangan tersebut, maka dengan sendirinya orang-orang kafir yang berada di wilayah tersebut berada di bawah kekuasaan umat Islam. Apakah mereka dipaksa masuk Islam? Jelas-jelas tidak, tapi mereka masuk Islam dengan keridhaan hati mereka, dan menjadi bukti atas hal itu; mereka bergabung menjadi bagian dari pasukan kaum muslimin dan melanjutkan perjuangan dan jihad mereka. Bukti nyata bahwa orang-orang non muslim tidak dipaksa masuk Islam adalah keberadaan orang-orang kristen dan yahudi bahkan Majusi di negeri Islam. Dan mereka hidup dengan damai dan aman dibawah kekuasaan umat Islam, dari dulu sampai sekarang. Orang-orang Yahudi di Yaman, Iraq dll masih ada sampai sekarang ini, orang Nashara di Iraq, Suriah, Libanon, Mesir dll masih ada sampai sekarang ini. Apakah pernah mereka dipaksa masuk Islam? Bukti yang pasti Bukti dan inti jawaban dari semua itu adalah firman Allah taala: لَا إِكْرَاهَ فِي الدِّينِ قَدْ تَبَيَّنَ الرُّشْدُ مِنَ الْغَيِّ “Tidak paksaan dalam agama, telah jelas petunjuk dari kesesatan” (QS. Al Baqarah: 256). — Penulis: Ust. Muhammad Sanusin, Lc. Artikel Muslim.Or.Id

[ulah Hacker]Prabowo Subianto memborong saham 4 perusahaan grup MNC dengan total nilai Rp 869,8 miliar

Di layar saham Bloomberg pada Kamis (19/6/2014), muncul informasi pemegang saham PT MNC Investama Tbk (BHIT) dengan tulisan Tanoesudibjo/Prabowo-Hatta yang menjadi pemegang saham 6,13%.
Dikabarkan portal investasi Bareksa, jika pasangan calon Presiden Prabowo Subianto memborong saham 4 perusahaan grup MNC dengan total nilai Rp 869,8 miliar.

Dana yang dikucurkan sebesar Rp 717,7 miliar antara lain untuk membeli 6,13% saham berkode BHIT di Bursa Efek Indonesia, sebanyak Rp 112 miliar untuk membeli 1,38 % saham berkode KPIG. Kemudian Rp 33,4 miliar atau sebanyak 0,11% saham BMTR, dan Rp 11,8 miliar untuk 0,03% saham MNCN menurut data perdagangan tercatat di layar Bloomberg.

(Foto: Bareksa)
Benarkah data yang ada di Bloomberg tersebut?

Perwakilan Tim Ekonomi Prabowo-Hatta Sandiaga Uno membantah hal tersebut. Kabar pembelian tersebut merupakan kesalahan informasi.

"Saya perlu klarifikasi mungkin murni kesalahan dari informasi. Kita klarifikasi tak ada pembelian tersebut," kata dia di Jakarta, Jumat (20/6/2014).

Menurut dia, kesalahan informasi tersebut merupakan ulah para hacker yang menyerang sistem media Bloomberg.
Pasalnya, informasi yang diterima bukan dari siaran Bloomberg TV maupun dari Bloomberg Businessweek.

"Mungkin dihack salah satu indikasi. Saya lagi mau minta klarifikasi dari Bloomberg machine. Keluarnya dari Bloomberg machine. Bukan dari Bloomberg tv bukan dari Bloomberg Bussiness week," lanjut dia.

Maka dari itu, pihaknya akan meminta klarifikasi dari Hongkong, meminta kejelasan dari pembelian saham grup MNC tersebut.
"Kita dapat informasinya dari Bloomberg machine minta Hongkong klarifkasi. Tidak ada pembelian tersebut," tukas dia. (Adm/Nrm)

sumber:liputan6