Bangun Tol Listrik, RI Cari Pinjaman US$ 929 Juta dari Jepang



Liputan6.com, Jakarta -
Pemerintah saat ini sedang mencari pinjaman sekitar US$ 929 juta untuk membangun jaringan listrik bawah laut yang akan menghubungkan jaringan listrik antara Jawa dengan Sumatra.

Menteri Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Armida Alisyahbana mengungkapkan, langkah pemerintah mencari dana sebesar itu untuk membiayai proyek pembangunan jaringan listrik bawah laut Jawa dengan Sumatra untuk Tahap III dan Tahap IV.

"Di level Menteri Koordinator (Menko) dan Wakil Presiden sudah clear, kami ajukan utang itu ke Jepang, Tahap III dan IV yang nilainya US$ 929 juta, tinggal menunggu persetujuan Presiden saja," katanya saat ditemui di Gedung Menko Perekonomian, Jakarta, Kamis (19/6/2014).

Saat ini, pemerintah sudah mendapat pinjaman dari Jepang untuk pengerjaan proyek jaringan listrik bawah laut Jawa dan Sumatra Tahap I dan Tahap II dengan total nilai mencapai US$ 2,1 miliar yang terdiri dari US$ 442 juta untuk pengerjaan Tahap I dan US$752 juta untuk pengerjaan Tahap II.

"Untuk itu tadi kami sudah laporkan ke Pak Menko dan Pak Menko akan membawanya di rapat terbatas bersama presiden untuk disetujui," jelasnya.

Pengerjaan proyek kabel bawah laut ini akan memiliki kapasitas sebesar 500 Kilo Volt (KV). Hal ini akan membantu memberikan pemerataan wilayah Sumatra dalam pengadaan listrik di mana hingga saat ini pasokan listrik Sumatra masih terbatas.

Armida menjelaskan dana tersebut di luar proyek perusahaan BUMN di mana juga akan membangun jaringan listrik di wilayah Sumatra yang juga memiliki volume 500 KV.

"Ini di luar proyek BUMN yang direncanakan Pak Dahlan lho ya, kalau itu menjadi urusan BUMN, pendanaan mereka langsung," pungkas Armida. (Yas/Gdn)
(Arthur Gideon)

No comments:

Post a Comment